Selasa, 22 September 2015

Ngesek Dengan Kakak OSIS Part 1

Nama gua Rahman Andika. Biasa dipanggil anak2 tongkrongan sih eman. Ini kisah lendir gua di SMA silam. Sebagai anak SMA yang haus akan pengetahuan baru gua ikut organisasi bergengsi di SMA gua yaitu OSIS. Dengan berbagai tes, serta persyaratan gua pun layak untuk jadi anggota osis dan langsung mengisi bagian sekretaris bidang dengan ketua bidangnya kak Alisya yang tak lain adalah pacarnya ketua osis gua.

Usut punya usut di lingkungan osis ternyata, ketua osis dan ketua bidang gua itu udah sering ngesex, soalnya si ceweknya emang sangean sama orang yang dimata dia ganteng. Hingga suatu waktu, ketika gua mengadakan rapat bidang salah satu anggota bidang yang kakak kelas gua nyinggung masalah sex kak alisya dan kak azka sang ketua osis. "hush ah ada junior" jawab Kak alisya yang gua tau toketnya berukuran 34B walaupun badan dia termasuk imut.

Jadi kontraslah dibanding tingginya yang cuma 158 dan berat 45. Sepulang rapat itu kak alisya keliatan agak salting apalagi tadi anggota bidang gua sempet bilang "sya, kalo lagi engas sama orang ganteng gak usah nunggu pak ketua, noh sekretaris bidang lu juga caem". Dan jackpotnya gua diminta kak alisya buat anterin dia pulang karena gua orang terakhir yang ada di sekretariat sore itu. Berhubung rumahnya gak jauh dari sekolah yaudah gua anterin aja ketua bidang gua yang seksi ini.
Selama perjalanan dia kayaknya terpengaruh sama kata2 anggota bidang tadi di rapat. Dia banyak nanya tentang hidup gua, kisah cinta gua sampe nanya gua udah pernah ML apa belum.

Gak terasa selama obrolan itu toketnya yang emang super empuk nempel mulu di punggung gua. Kesempatan emas, gua mainin rem aja saat polisi tidur, apalagi rumahnya di komplek TNI yang notabene gak bisa ngebut karena banyak polisi tidur. Bukannya marah malah kak alisya sempet ngomong "man, kamu kayaknya terobsesi banget ya sama tete kakak" mendengar godaan vulgar dari cewek seseksi itu kontan terjadilah pemberontakan dalam sempak gua, dengan cool gua jawab "maklum kak, saya kan masih pemula sama yang kayak gini", "asik dong kakak dapet perjaka" sahut kak alisya makin menjadi. "hehe, iya kak" jawab gua kena gep.
Sampe depan rumahnya gua diajak mampir soalnya lagi adzan maghrib katanya gak baik lah kalo pulang pas adzan gini. Sebagai adik kelas yang baik gua nurut aja buat masuk kedalem rumah dinas bokapnya yang tenyata anggota berpangkat tinggi di angkatan darat. Sempet jiper juga pas tau kalo bokapnya biasa megang bedil gitu. Salah salah di dor gua. "tenang aja eman, ini rumah dinas isinya cuma aku sama teteh aku kok, soalnya biar deket sama sekolah dan kampus teteh.

Papa mama dirumah satu lagi" jelas kak alisya menenangkan gua yang emang udah keliatan panik. "ohh gitu kak, terus teteh kakak dimana?" Tanyaku. "disini" sambil dia buka seragam SMAnya dan nunjuk sesuatu dibalik BHnya. "eh ini mah tete ya? Hehe, teteh aku paling lagi main sama cowoknya" godanya lagi. "ohh iya kak" jawabku malu2. "bentar ya kakak ke kamar dulu", "oke kak" jawabku singkat sambil lihat sekeliling rumah dinas ortunya yang cukup sederhana ini. Interior sederhana dengan beberapa lukisan dan foto keluarga membuat ruang tamunya terlihat semakin hangat. Ketika gua berdiri untuk melihat foto keluarga tiba2 ada yang meluk dari belakang, yang tak lain adalah kak alisya, toketnya udah nempel di punggung bikin nafas gak teratur banget. Kak alisya lantas mengenalkan seluruh anggota keluarganya yang ada di foto tersebut. Kemudian tangannya mengelus dada gua,yang makin degdegan, lambat laun turun ke junior yang udah berontak minta dibebasin. Elusan dari luar bikin anak kelas 1 SMA polos kayak gua langsung melayang, tau2 dia pindah ke hadapan gua dan nyender ketembok, serta narik tangan gua buat mendekat ke dia.

Dan cipokan pun tak terhindarkan saat itu. Pagutan2 mesra, kuluman lidah penuh nafsu, hingga deru nafas yang kian menggebu membuat ruang tamu semakin hangat. Gak sampai 10 menit adegan itu, gua tersadar kalo ini salah, orang yang lagi dalam pelukan gua itu milik ketua osis yang gua hormatin. Perlahan gua lepasin dan kembali duduk di kursi ruang tamu meninggalkan kak alisya dengan deru nafasnya di tembok dibawah foto keluarga besarnya yang terhormat. "eman, kamu kenapa? Kamu gak suka sama aku? Aku gak cantik ya? Aku kurang nafsuin?" Tanya dia penuh harap dengan pose mulai terduduk. Melihat seorang gadis muda berkulit putih, cantik dan seksi dibalut tanktop putih dan BH hitam yang membayang dipadu dengan celana legging ketat biru tua polos, memancing nafsu angkara untuk melupakan loyalitas gua di osis. Dengan tatapan penuh nafsu seakan2 haus sentuhan bikin gua gak tahan juga. Gua pun bangkit dan duduk di depan kak alisya, "kak, maaf aku tuh menghormati pacar kakak, kak azka sebagai ketua osis dan aku anggota barunya, untuk saat ini aku belum berani kak" jelas ku berusaha tenang. "iya man, makasih yaa kamu udah ingetin aku, kamu cowok pertama yang bisa nahan nafsunya walau udah diujung tanduk begini" jelas kak alisya dengan mata berlinar. Air mata mulai mengalir dan gua mulai terenyuh suasana malam itu. "aku boleh minta tolong man?" Tanya kak alisya.

"apa kak?", "tolong peluk kakak man" jawab kak alisya penuh misteri. Kupeluk kak alisya dengan rasa yang berbeda, bukan nafsu namun bukan juga sayang. Hampir lima menit berlalu, bukannya mengendur malah kak alisya memelukku semakin erat. Melihat jam sudah menunjukkan pukul 19.00 gua berusaha bangkit dan ngajak kak alisya buat pindah kebangku. "kak, udah malem nih. Saya pamit pulang ya" izinku sopan sebagai junior osis. "iya man, hati sayang" kecupan hangat mendarat di bibir gua. "hehe iya kak" jawab gua salting. Hari itu gua pulang dengan nafsu yang masih mampu terpendam. Setibanya dirumah, kak alisya chat Line gua dan bilang "makasih banyak eman tadi udah nganterin, besok jam istirahat kita jumpa di sekretariat ya bahas agenda bidang kita", "oke kak" jawabku singkat Apa yang akan terjadi esok hari? 

"Emaaaan!" Suara lembut dan terdengar mesra memanggil dari dalam ruang sekretariat ketika gua berniat kekantin sebentar supaya ada basabasian saat nanti ngobrol sama kak alisya.
Berhubung udah terlanjur terpanggil, yaudah gua masuk aja ruangan itu. "gimana man hari ini?" Tanya kak alisya membuka obrolan. "alhamdulillah stabil sih kak" jawabku sekenanya.

"oia, jadi gini man, proposal yang kemarin kita buat udah disetujuin sama pak Ibrahim (kepsek)" ucap kak alisya dengan kegirangan. "wah bagus tuh kak, dananya tembus semua? Ada yang disunat gak?" Tanyaku makin penasaran. "nah itu dia man. Mungkin karena desain kamu bagus buat layout proposlnya bikin pak ibrahim langsung ttd" terang kak alisya. "yakali dah kak bisa gitu" jawabku merendah. "serius emaaannn" jawab kak alisya gemes sambil cubit pipi gua.

"hmm.. Terus aku dapet hadiah apa nih?" Tanya gua memancing. "kamu maunya apa? Pasti aku turutin kok" goda kak alisya. "apa aja deh kak, bakso di kantin juga boleh tuh, kan tadi aku gak jadi ke kantin gara2 kakak teriak" jawabku berusaha tenang. "yaelah jangankan bakso kantin man, bakso empuk favorit cowok2 juga aku kasih buat kamu" pancing kak alisya sambil meremas dadanya dari luar seragam SMAnya. Seketika gua panas dingin di ruangan sekret berdua sama cewek seksi dan vulgar gini.

"hehe kakak bisa aja" jawabku mulai gak tenang.

"mau kapan man hadiahnya? Sekarang?" Kak alisya langsung bangun sambil lepas beberapa kancing bajunya. "hmm ka. Kak..." Gua mulai gugup.

Kriiiinggg... Kriiiinggg.... The sixth lesson is begin. Bunyi bel mengagetkanku dan kak alisya yang lagi beradegan cukup mencurigakan kalo diliat siswa lain. Ditambah lagi lokasi bellnya di dekat tembok sekretariat osis kami.

"yaudah kak, aku langsung ke kelas dulu yaa" kataku cepat. "yah emaaan" kak alisya manyun kecewa. "Kak alisya sih kelamaan, masih laper nih aku." Jawabku memancing. "hmm yaudah kamu cek line aja ya nanti" sahut kak alisya.

Kami pun kembali ke kelas masing-masing dengan nafsu yang mengambang...

 Hp gua bergetar menandakan ada notifikasi masuk. "paling kak alisya" pikir gua.
Benar saja, ternyata kak alisya yang chat. "chat apa ya nih orang" tanya gua dalam hati.

"emaaan!" | "iyaa kak?" | "maaf ya tadi bikin kamu kelaperan" | "iya kak gapapa, santai aja" | "nanti pulang anterin aku lagi yaa" | "okesiap kak! Gampang itu mah" | "bye eman" kemudian dia kirim stiker cony yang seakan mencium brown

Keadaan semakin menegangkan. Ditambah lagi guru pelajaran terakhir ternyata gak masuk karena ada rapat dadakan di dinas.

"yahelah, masih 1 jam lagi nunggunya, bete amat ya" kata gua dalem hati. Kemudian, gua pun berinisiatif buat chat kak alisya.

Kak | iya maan? | aku udah pulang nih, pak rizal gak masuk noh | oh yaudah sini ke ruang gudang atas | hah? Iya kak iya?

Shock juga tiba2 kak alisya udah di ruang yang notabene cewek juga ogah kesana. Setibanya di lantai itu, gua sempat tersandung di tangga terakhir dan ketika nengok ke kanan ada kak alisya lagi duduk sila dan bener2 keliatan seksinya. "eh kak?" Kataku malu2. "buru2 banget kamu sampe jatoh gitu" ledek kak alisya. "hehe iya kak. Ada apa kok malah ketempat ginian?". "gapapa man, soalnya disini jarang ada orang lain" jawab kak alisya. "hmm yayaya, lagian kakak mainannya sampe kesini-sini" selidik gua.

"sini man, duduk samping aku" perintah kak alisya. Akupun mengambil duduk samping kak alisya dan bersender ditembok. "kamu diem aja ya man" perintah kak alisya penuh misteri. Kemudian, kak alisya mulai mencium bibir gua dengan sangat lembut, perlahan dia kulum bibir atas dan bawah gua, dia mainkan lidah gua, dan ketika tangan gua mau naik meluk dia, langsung dicegah, trus dia bilang kamu diem aja sayaaang.

Ciuman makin mesra dan hari mulai sore. Kak alsiya pun meminta gua untuk anter dia dia pulang.

Singkat cerita setibanya dirumah kak alisya, mungkin karena nafsunya udah diunjung tanduk. Dia langsung ajak gua ke kamarnya. Suasana kamarnya bener2 cozy sebagai kamar cewek. Rapi, wangi, hiasannya lucu. Dan kak alisya langsung dorong gua ke kasur, gua mulai diciumi dari kepala sampai leher, dia buka baju gua serta jilat puting gua, sambil melakukan itu taunya gesper gua pun sudah mulai terbongkar dan kak alisya mencoba meraih junior gua.

"eits, tahan kak" aku menepis tangan kak alisya. 

 "kenapa man? Masih belum berani?" Tanya kak alisya kecewa.
"buka gitu kak, aku pengen liat kaka telanjang duluan kan kaka bikin aku tadi kelaperan" jawabku tegas

"ohh gitu doang" kak alisya pun mulai bergoyang striptease sambil mengangkang diatas junior gua.

Kancingnya dibuka satu persatu, perlahan dan nampak sangat ingin menggoda gua. "kamu yang minta loh man. Kamu diem yaaa" kak alisya memberikan ultimatum bahwa dia dominant di permainan ini.

Kemeja sekolah sudah terbuka, kemudian dalam kondisi hanya menggunakan BH, dia mengarahkan toketnya ke muka gua,sambil melepas BHnya, hingga ketika dia bangkit BHnya tertinggal di muka gua. "kak toketnyaaa" kata gua dg sangat excited. "suka emaan?" Sambil dia remas dan memainkan pentilnya.

Gua mulai gak tahan karena cuma bisa liat. Kak alisya kemudian diri diatas kasur dan masih diatas gua. Dia pun berjalan hingga posisi berdirinya mengangkangi muka gua.dengan goyangan sensual dan beberapa kata2 vulgar dia lepas Rok abu2 berukuran 10 cm diatas lutut. Dan hanya menyisakan celana dalam hitam model gstring.

kak alisya berjongkok diatas kepala gua, sambil mengarahkan memeknya ke muka gua. Dengan tetap meremas2 toketnya dia menggoda gua dengan gesekkin memeknya di dagu gua. Dan ketika pengen gua sambut pake lidah dia malah ngindar. Anjrit bikin puyeng doang nih.

Kak Alisya pun tetap menggoda gua dengan permainan memeknya di dagu gua. Mulai kesel, gua pun mencoba meraih badannya, namun lagi2 dia tahan tangan gua. Badannya turun hingga toketnya pas dimuka gua, diarahkannya pentil kanan ke bibir gua, "wah kesempatan nih" pikir gua.
 

Perlahan tapi pasti gua coba buka mulut dia buat menyambut pentil pink imut khas anak kelas 2 SMA. Namun apadaya, nampaknya dia tau aksi gua dibawah. Dia pun segera turun dan hanya menggesekkan pentilnya di bibir bawah gua.
Kemudian, dia semakin turun dan mukanya berada tepat diatas muka gua, dengan kedua sikut bersimpuh di kanan dan kiri kepala gua. Kepalanya mulai turun, dan.... What the hell.. Dia gak jadi cipok gua, malah bibirnya ke arah kuping kanan gua, dijilat sedikit, kemudian dia bisikin, "emaan sayang, kan aku udah bilang kamu diem aja, okay? Atau kita udahan aja yaa..." Bisik kak alisya mesra dan seksi sambil mendesah. Kemudian. Dia jilat lagi kuping gua.

Nafsu mulai tak tertahankan,"iyaa kaaak" jawabku pelan. Nah, gitu dong man. Diapun pindah ke kuping kiri dan bisikkin lagi "mau kakak telanjang duluan, apa kamu kakak telanjangin dulu man?" Goda kak alisya sambil tetap menjilat kuping kiri gua.
"terserah kakak aja deh" jawab gua semakin gak tahan.

"Kamu kan cowok harusnya punya keputusan dong" goda kak alisya lagi. "yaudah, kakak duluan yaaaaa" sambung kak alisya dan langsung pindah cium kening, mata kiri, dan mata gua, saat mengarah kebawah, dia pun gak jadi lagi cium bibir gua, malah dia cium idung gua. Anjiiing gelii banget!

Digigit kecil hidung gua, saat gua coba mengadah buat cium bibirnya yang tipis itu dia langsung bangun dan mengangkangi muka gua lagi. "sini man, gigit cd kakak, kaka udah nafsu banget nih, liat nih basah" kata kak alisya sambil menunjukkan bagian cdnya yang sudah terlihat becek. Gua pun diarahkan untuk mengigit bagian bawah cdnya yang basah tadi tanpa menyentuh memeknya.
"hhmm hmm" gumam gua menandakan kalo cdnya udah tergigit. Dia pun bangun dengan perlahan hingga cdnya mulai turun karena tertahan gigitan gua. Hingga tiba di mata kaki, terlihat jelaslah tubuh kak alisya dari bawah dan langsung terlihat gundukan daging nikmat berwarna pink muda yang masih nampak sempit dengan bulu jagung menghiasinya. Diatasnya pun, diberikan pemandangan dua buah gunung mengkel dan puting imut. Serta senyuman nakal kak alisya yang bikin junior semakin berontak. Gak lama, kak alisya turun perlahan, dan lantas turun dari kasur. Tanpa sempat meberikan potret close up memek SMA untuk gua.....  

Tangan kak alisya yang notabene memang lebih kecil dari tangan gua otomatis membuatnya terlihat semakin imut saat membuka baju gua.

Perlahan dia mulai lepas kancing baju seragam gua.

"man...." Tegur kak alisya karena melihatku sangat gugup seperti orang yang kepalanya ditodong pistol

"ii... Iyaaa kak?" Jawabku singkat

"kamu udah pernah ngesex belum sih?" Tanya kak alisya mengintrogasi gua

"sebenernya sih belum kak" jawabku malu

"ihh asik masih ijo banget ya kamu" goda kak alisya sambil menjilat puting kananku

"pasti gak tahan lama nih" ejek kak alisya yang mengetahui kalo aku benar2 masih perjaka

"kata siapa?"jawabku tegas menantang kak alisya

"oke man kita buktiin, kalo dalam 15 menit kakak sepong kamu, dan kamu gak keluar, kita main sama yang tadi godain dagu kamu" tantang kak alisya mengenai ketahanan gua yang masih newbie ini

"okay, siapa takut?" Jawab gua pede

Setelah kemeja SMA gua lepas sepenuhnya, Kak alisya pun mulai melepas ikat pinggang gua dengan perlahan, ditariknya celana abu-abu gua dengan cepat hingga menyisakan cd yang menyembunyikan penisku yang dari tadi menuntut udara bebas.

Diciuminya penis gua dari luar dengan gaya yang sangat seksi. Jauh lebih seksi dibandingkan dengan video bokep yang pernah gua tonton.

Dengan sekejap kami berdua sudah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh dua insan yang sedang terhanyut hawa nafsu ini

Dan kak alisya memegang dengan mantap batang kebanggan setiap laki-laki milik gua.

Sambil menatap gua dengan mata sayu, rambut acak2an serta bibir seksinya, kak alisya mulai mengocok penis gua dengan sangat perlahan. 

"udah siap man?" Tanya kak alisya

"udah kak" jawab gua mantap

"mulai dari sekarang ya sayang"

Tantangan dimulai pada pukul 19.26 dan gua harus bertahan hingga paling tidak 19.41.

Bibir imut kak alisya mulai menciumi penis gua dengan seksinya. Matanya gak pernah lepas dari mata gua. Nampaknya ini salah satu tekniknya menggoda supaya gua kalah di permainan ini.

Senti demi senti mulai hilang penis gua dalam mulut kakak ketua bidang gua di osis.

Dihisapnya lubang penis gua dengan sangat dalam, hingga ngilu rasanya. Didalam sana rasanya kepala penisnya beradu silat dengan lidah kak alisya yang sangat mahir memuaskan pasangan sexnya walaupun masih kelas 2 SMA.


Menit demi menit membuat ledakan sperma di testis gua kian menumpuk dan menuntut untuk keluar bersama dengan hormon penenang dan kebahagiaan yaitu endorfin dan dopamine.

19.35: "masih kuat man?" Sela kak alisya

"Masih dong kak" jawab gua sambil kelojotan

19.37: Kak alisya mulai menjilati kedua testis gua, otomatis membuat gua semakin terbang dibawanya

19.39: Shit mamen, udah gak tahan banget ini peju buat muncrat di mulut kak alisya.

"kak" panggilku ke kak alisya dibawah sana

"iya man? Kenapa? Udah gak kuat?" Cela kak alisya melihatku panas dingin dengan permainan mulut dan bibirnya

"bukan kak, ini udah 15 menit tau" kilah ku brbohong

"hmmm" gumam kak alisya sambil tetap bermain dengan junior

*plop* penisku terlepas dari mulutnya

"wah hebat kamu man, kuat sama sepongan aku" puji kak alisya.

"yaudah sebagai hadiah, malam ini kamu gak pulang ya sayang." Tawar kak alisya mengenai hadiah yang tadi dijanjikan


Wah, bisa ngentot semaleman nih pikrku. 

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar