Kamis, 01 Oktober 2015

Bercinta Dengan Kakak Kandung Part 2

 
Hari itu aku pulang naik motor sendirian dari sekolah, karena kak Risa pulang naik angkot bersama teman-temannya yang ingin ke rumah kami, bahkan katanya mereka juga sampai nginap. Aku sebenarnya merasa terganggu karena tidak bisa mesum-mesuman dengan kakakku, tapi ya sudah lah. Setidaknya teman-temannya cantik-cantik.

Ku perhatikan kedua temannya yang datang itu. Mereka adalah temannya kak Risa yang dikenalkan kepadaku pada waktu acara ulangtahun. Kak Via dan kak Ochi. Lagi-lagi ada perasaan malu dan deg-degan dikelilingi mereka. Saat mereka ngajak ngobrol, aku lebih dulu terpana dengan kecantikan mereka daripada langsung menanggapi obrolan.

“Maaf yah Ndre, kita pinjam kakakmu seharian ini, hihi” ucap kak Via yang juga diikuti tertawaan kak Ochi. Sedangkan kak Risa menyikut kak Via.
“Apaan sih Vi”

Duh, mereka bertiga itu sungguh gemesin. Tawa mereka sama-sama manis. Seandainya kak Via dan kak Ochi juga kakakku. Tapi punya satu kakak kayak kak Risa juga udah cukup sih, hehe.

Mereka lalu masuk ke dalam kamar setelah kami makan siang. Entahlah mereka sedang ngapain. Mungkin sedang nonton film dvd. Hingga akhirnya saat sore menjelang magrib barulah mereka keluar. Mereka tampak membawa handuk.

“Dek, kami mau mandi dulu yah…” ujar kak Risa sambil melewatiku.

“Kalian mau mandi bersama? Udah gede masih mandi bareng, kayak anak kecil aja” balasku.

“Biarin, kan kamar mandinya gede”

“Iya deh, terserah kalian” ucapku berusaha cuek meski curi-curi pandang juga ke arah mereka bertiga.

Merekapun mandi bersama di dalam kamar mandi. Ingin rasanya aku mengintip mereka, tapi kalau kepergok takut juga. Belum tentu kejadinnya selalu berakhir manis. Jadilah aku hanya membayangkan saja sambil mendengar obrolan mereka yang berisik.

“Waaah… punyamu lebih gede yah Ris, kenyal” terdengar suara kak Via.

“Geli ah Vi, punya Ochi tuh yang lebih gede, hihihi” balas kakakku.

“Mana? Coba”

“Eh, kalian ngapain sih pegang-pegang” protes kak Ochi.

“Hihihi… gak ah, gedean punya kamu Ris, tapi kulit Ochi lebih lembut yah… putih lagi”

“Risa, itu ngapain bawa hape segala ke kamar mandi?”

“Hihihihi”

Arrgghhhh… aku ngaceng mendengarnya! Pikiranku melayang kemana-mana membayangkan tubuh bugil mereka bertiga yang asik mandi itu.

Saat mereka keluar, hidungku mau mimisan rasanya melihat mereka bertiga yang hanya memakai handuk. Bahkan kak Ochi yang tadinya mengenakan jilbab, kini juga hanya selembar handuk pendek yang melilit di tubuhnya. Mereka berlalu dengan cueknya di depanku, padahal aku sudah konak berat. Duh… Sepertinya seharian ini jantungku akan terus berdegub kencang.

Ingin rasanya aku beronani saat itu juga menonton mereka, tapi mereka langsung masuk ke kamar.

Mereka kebanyakan menghabiskan waktu di kamar. Hanya sesekali keluar untuk minum ataupun ke kamar mandi. Saat kak Risa keluar aku langsung menariknya ke kamar mandi karena aku sudah tak tahan dan butuh pelampiasan.

“Adeeeek, kamu mau ngapain? Ada teman-teman kakak”

“Aku gak tahan kak… sebentar aja kok.. plis”

“Duh… jangan….”

“Ayo dong kak…”

Setelah ku desak terus, akhirnya dia mau juga. Akupun langsung menurunkan celanaku dan minta dia ngocokin. Dia mau ternyata.



“Dasar kamu…”

“Hehehe”

“Eh, kakak tadi foto-foto juga lho sambil mandi, ada video juga. Kamu mau lihat? Hihihi”

“Mauuuuuu!” tentu saja aku mau!

“Hush… jangan kencang-kencang suaranya. Nih…” ucapnya sambil menyodorkan ponselnya padaku.

Akupun langsung meraih ponselnya. Ku buka galery dan langsung ku temukan apa yang kucari. Foto mereka bertiga sedang mandi telanjang, basah-basahan dan sabun-sabunan! Langsung saja aku gunakan itu sebagai bahan untuk menambah rasa nikmat selagi kak Risa terus mengocok penisku. Aku juga menonton video rekaman mandi itu. Bikin aku tambah pengen cepat muncrat karenanya.

Benar, tak lama kemudian akupun memuncratkan spermaku. Tak tahan karena kocokan kak Risa serta foto dan rekaman video ini.

Namun aku terkejut karena ada yang menonton aksi kami. Di depan pintu kamar mandi ada kak Ochi!

“Eh, Ochi…”

“Risa… kamu ngapain?”

“Eh… ini… anu… itu…” kak Risa panik. Akupun tak kalah panik karena ada yang memergoki aksi kami.

“Duh, aku gak nyangka kalau kamu sampai begituan sama adekmu”

“Ini… Cuma bantuin dia aja kok, gak lebih dari ini.. Please… jangan kasih tahu siapa-siapa” ucap kak Risa memohon.

“Hmmm… sebarin gak yah…”

“Please Chi… jangan kasih tahu siapa-siapa”

“Hihihi, iya deh… tapi kamu harus traktir makan besok”

“Oke deh sip”

“Ya udah balik sana, kamu mau ketahuan sama Via juga, hihihi”

“Gak lha.. udah dek sana balik ke kamarmu” suruh kak Risa padaku.

“Iya kak…” jawabku bangkit segera kembali ke kamarku.

Aku tidak terlalu tahu apa yang terjadi setelah itu. Sepertinya tidak terjadi hal yang gawat. Kak Ochi sepertinya beneran megang janjinya. Untung deh. Tapi kak Ochi itu cantik juga yah, setahuku dia juga punya adek laki-laki. Beruntung juga adeknya punya kakak cantik seperti dia. Tapi aku juga beruntung punya kakak kayak kak Risa, hehe

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar